8 Kelemahan dan Kelebihan Static Routing

Static Routing

Proses routing atau yang dalam bahasa indonesianya dikenal dengan istilah proses penghalaan merupakan sebuah proses yang sangat penting dalam sebuah sistem jaringan komputer. Dengan adanya proses routing ini, maka setiap paket data dan juga sinyal informasi akan diteruskan ke user ataupun receiver sesuai degnan jalur atau rute- rute yang ada. Apabila receiver dan juga user sudah terdaftar alamat IP nya pada sebuah router, maka paket data dan informasi akan dikirimkan melalui jaringan komputer.

Proses routing sendiri menggunakan salah satu perangkat keras jaringan komputer, yang dikenal dengan nama router. Fungsi router untuk melakukan proses penghalaan atau routing pada sebuah jaringan komputer, dan meneruskan paket data dan informasi yang dikirimkan oleh server.

Static Routing

Jenis – Jenis dari Proses Routing

Router merupakan salah satu perangkat keras komputer dan menjadi komponen utama dari perangkat untuk mengakses internet. Apabila dilihat dari jenis dan juga proses dari routing atau penghalaan ini, dapat terbagi menjadi dua jenis proses routing, yaitu:

 

  • Static Routing

Static routing merupakan bentuk routing yang sifatnya manual, yang artinya membutuhkan operator dan juga administrator dalam melakukan pengawasan dan juga pengoperasian dari router.

 

  • Dynamic Routing

Jenis proses routing yang kedua adalah proses dynamic routing. Sesuai dengan namanya, dnamic routing merupakan proses routing yang berjalan secara dinamis, di mana setiap perangkat router dapat saling berkomunikasi satu saa lain untuk menentukan rute yang bisa di lewati, secara otomatis.

 

Static Routing

Seperti sudah di sebutkan sebelumnya, static routing merupakan proses routing yang di lakukan secara manual. Proses yang berjalan secara manual, maksudnya adalah dalam melakukan penghalaan, sebuah router akan bekerja sesuai dengan arahan tabel routing yang di buat dan juga di kembangkan oleh seorang operator ataupun administrator. Jadi kinerja dari router di tentukan oleh kemahiran operator ataupun administrator dalam membuat sebuah tabel routing.

Static routing sendiri, pada dasarnya memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan. Berikut ini adalah kelebihan dan juga kekurangan dari jenis static routing.

 

Kelebihan Static Routing:

1. Tingkat Keamanan Lebih Baik

Kelebihan pertama adalah tingkat keamanan dari static routing di nilai lebih tinggi di bandingkan dengan dynamic routing. Hal ini di sebabkan karena router tidak di mungkinkan untuk berkomunikasi dengan router lainnya, sehingga dapat meminimalisir terjadinya hacking ataupun peretasan pada sebuah jaringan melalui router.

 

2. Proses Routing di Awasi Dengan Mudah

Proses pengawasan pada router pun akan menjadi lebih mudah, karena setiap administrator ataupun operator sudah memahami jalur-jalur mana saja yang harus di lewati dalam proses routing. Jadi ketika terjadi suatu masalah, administrator dan juga operator hanya tinggal melihat tabel routing dan memperbaiki kesalahan yang muncul.

 

3.  Manajemen Penghalaan di Lakukan Dengan Mudah

Proses manajemen routing pun juga akan menjadi lebih mudah. Administrator hanya tinggal memberikan perintah pada tabel routing (baca juga: fungsi table routing). Yaitu jalur mana yang akan di lewati, dan dapat juga melakukan penutupan jalus routing secara manual apabila di perlukan. Sehingga akan menjadi lebih efisien dalam proses penghalaan.

 

4. Apabila Terjadi Kesalahan Routing Bisa terdeteksi Mudah

Administrator dan juga operator juga nantinya dapat mendeteksi dan juga menganalisa kesalahan apa saja yang terjadi pada saat proses routing sedang berlangsung. Namun jika kesalahan ada pada hardware komputer, maka akan membuat routing dan koneksi internet menjadi terputus. Yang menyebabkan komputer menjadi hang.

 

Kelemahan Static Routing:

1. Membutuhkan Administrator dan Operator yang Paham Akan Jaringan

Kelemahan dari static routing yang pertama berasal dari SDM, alias mereka yang mengoperasikan router tersebut. Setiap administrator dan juga operator harus paham betul mengenai prinsip routing dan juga proses manajemen pada tabel routing. Agar proses routing dapat berjalan dengan lancar dan tak terjadi kesalahan rute pengiriman.

 

2. Sulit di Terapkan Pada Jaringan Berskala Besar

Dengan keterbatasan pada kemampuan sumber daya manusia, maka static routing sangat tidak cocok untuk diterapkan dalam jaringan yang berskala besar. Hal ini akan sangat merepotkan kerja dari administrator ataupun operator, dan sangat tidak efektif untuk digunakan.

 

3. Proses Edit Data Pada Table Routing Harus di Lakukan Secara Manual

Apabila sistem harus menutup ataupun membuka sebuah rute pada proses routing, maka sebelumnya harus di lakukan pengeditan dan pembaruan terlebih dahulu pada tabel routing secara manual. Hal ini akan menyulitkan operator, dan juga dapat mengurangi efisiensi waktu dari proses routing yang akan berlangsung.

 

Ingin mengetahui detail tentang Static Routing? Langsung saja hubungi kontak di bawah ini:

Static Routing

Static Routing

 

Temukan Kami di:

Static Routing

 

Sumber: dosenit.com

Bagikan Artikel :
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on telegram
Share on whatsapp